Literasi Bahasa Indonesia – TO SNBT INTEN 4823
Quiz-summary
0 of 6 questions completed
Questions:
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
Information
You have already completed the quiz before. Hence you can not start it again.
Quiz is loading…
You must sign in or sign up to start the quiz.
You must first complete the following:
Results
Results
Your time:
Time has elapsed
Categories
- Not categorized 0%
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- Answered
- Review
-
Question 1 of 6
1. Question
Bacaan 1A
Pilihan kata dan gaya bahasa yang dituangkan pun bersifat ringan, sederhana, dan menyesuaikan kondisi masyarakat pembaca pada masa kini sehingga cerita dalam novel ini pun dapat dinikmati, dimengerti, dan dipahami secara baik dari berbagai kalangan pembaca, mulai dari remaja hingga dewasa. Selain itu, novel ini mengandung nilai edukatif sebab saat kalian membaca novel ini akan ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Hal itu berarti harus tetap semangat dalam meraih mimpi dan cita-cita, tetap percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur dan menetapkan, pantang mundur atau menyerah, serta percaya diri.
Kemudian, banyak pula sisi positif dan arti dari sebuah kehidupan yang tidak hanya menceritakan kisah remaja kebanyakan, tetapi juga mengisahkan kehidupan empat remaja yang memiliki keterkaitan dengan lingkungan internalnya. Adapun penggambaran setting tempat dan waktu yang bisa dikatakan cukup terperinci, tetapi masih dalam batas wajar alias tidak berlebihan.
Bacaan 1B
Kelemahannya terletak pada latar tempat yang kerap berubah dan berpindah. Barangkali, bagi sebagian pembaca, hal itu akan membuat bingung dalam memahami latar tempat yang ada di dialog-dialog para tokoh, terkecuali latar tempat yang memang sudah dijelaskan pada alur cerita. Hal tersebut memerlukan konsentrasi tinggi oleh para pembacanya untuk mengidentifikasi latar tempat dalam cerita.
Tidak hanya itu, ada pula beberapa penggalan cerita yang alur ceritanya cenderung monoton alias itu-itu saja sehingga menimbulkan impresi kurang memikat. Hal itu akhirnya mendatangkan rasa bosan dari para pembaca saat hendak menyelami novel tersebut.
Bacaan 1C
Dari novel karya Dee Lestari ini kita dapat mengambil berbagai amanat yang termuat di dalamnya, seperti sikap rasional bahwa memang kenyataannya tidak semua hal yang kita impikan atau cita-citakan akan terwujud. Dengan kata lain, kita harus menerima realitas hidup yang sesungguhnya. Kemudian, kita harus bijaksana dalam memutuskan sesuatu hal sebab pada setiap pilihan tentu ada konsekuensinya.
Intinya, dalam sebuah pencapaian, ada proses panjang beserta segala rintangan. Melalui proses itu, kita diuji apakah kita mampu untuk menghadapi dan melewatinya atau justru berhenti di tengah jalan dan pasrah akan semuanya.
Diadaptasi dari https://www.gramedia.com.
-
Question 2 of 6
2. Question
-
Question 3 of 6
3. Question
Bacaan 4
(1) Pendidikan merupakan usaha atau proses yang melibatkan peserta didik dan pengajar dalam suatu waktu dengan tujuan mencapai manusia yang bermartabat. (2) Di Indonesia, pendidikan diatur dalam peraturan yang mewajibkan setiap warganya menempuh (3) Meski sudah diatur dalam susunan peraturan yang jelas, sudahkah pendidikan kita mencapai tujuannya? (4) Suatu pendidikan dapat dikatakan berhasil atau tidak tergantung pada hasil dari pendidikan itu sendiri. (5) Apakah anak yang menempuh pendidikan terlihat lebih atau tidak, dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan itu sendiri. (6) Hakikat pendidikan bukanlah angka, melainkan proses.
(7) Bagaimana seseorang terbentuk menjadi manusia yang semestinya adalah inti dari pendidikan. (8) Oleh karena itu, guru harus mempunyai strategi dalam menyampaikan pembelajarannya. (9) Menurut para ahli, strategi pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan seorang guru untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. (10) Penulis ingin menyampaikan gagasan strategi kita dalam menyampaikan pelajaran agar lebih menarik dan menyenangkan.
(11) Menurut Hilda Taba (1962:19), strategi pembelajaran adalah urutan atau pola perilaku guru untuk dapat mengakomodasi semua variabel pembelajaran dan sistematis. (12) Suparman (2001) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan gabungan dari beberapa rangkaian kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran siswa, bahan, peralatan, dan waktu yang digunakan untuk proses pembelajaran dalam mencapai tujuan kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan.
Diadaptasi dari https://radarsemarang.jawapos.com.
-
Question 4 of 6
4. Question
Bacaan 5
(1) Mungkin situasi saat ini masih terlalu dini, di tengah apa yang digambarkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, sebagai “perang melawan musuh yang tak terlihat”, mempertimbangkan konsekuensi politik dan ekonomi dari (2) Hanya sedikit orang yang berusaha mengulasnya, bagai drama setelah tiga babak pertama.
(3) Namun, para pemimpin dunia, diplomat, dan analis geopolitik tahu pasti bahwa mereka hidup melalui masa-masa pencobaan zaman dan memusatkan perhatian pada pertempuran sehari-hari, sementara yang lain berfokus pada apa yang akan diwariskan oleh krisis virus Covid-19 kepada dunia. (4) Ideologi yang saling bersaing, blok-blok kekuasaan para pemimpin, dan sistem kohesi sosial sedang diuji di hadapan pengadilan opini dunia.
(5) Semua orang di desa global, kini, mulai menarik pelajaran. (6) Di Prancis, Macron telah meramalkan bahwa periode ini akan banyak mengajari kita. (7) Banyak kepastian dan keyakinan akan hilang. (8) Banyak hal yang kita pikir tidak mungkin terjadi. (9) Sehari setelah kita menang, itu tidak akan kembali ke hari sebelumnya, yaitu kita akan menjadi lebih kuat secara moral. (10) Kita akan menerima konsekuensinya, semua konsekuensi dari wabah virus Covid-19.
Diadaptasi dari https://www.matamatapolitik.com.
-
Question 5 of 6
5. Question
-
Question 6 of 6
6. Question
Bacaan 8
(1) Mahalnya tiket pesawat dituding sebagai dalang lesunya sektor pariwisata di tanah air. (2) Jumlah wisatawan dan okupansi hotel menurun dianggap sebagai dampak mahalnya tarif transportasi udara yang membuat masyarakat enggan bepergian.
(3) Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai bahwa kinerja sektor pariwisata menurun tidak sepenuhnya salah maskapai yang menaikkan harga tiket. (4) Ada hal lain yang juga turut mendorong anjloknya jumlah wisatawan dan okupansi hotel. (5) Dia menyebutkan, saat ini kemajuan teknologi kian pesat. (6) Hotel atau penginapan harus mengikutinya sebab masyarakat zaman sekarang lebih senang memesan hotel dengan cara praktis melalui aplikasi online travel agent (OTA).
(7) Menurut dia, pengelola hotel masih banyak yang ketinggalan zaman. (8) Pada saat mayoritas turis memesan hotel dan penginapan melalui OTA, mereka masih menjalankan bisnisnya secara manual. (9) Sementara, hotel itu jumlahnya semangkin banyak.
(10) Selain itu, dia mengungkapkan bahwa masih banyak infrastruktur penunjang pariwisata yang belum menunjang sehingga harus dilakukan perbaikan. (11) Misalnya, jalan untuk masuk menuju lokasi wisata.
Diadaptasi dari https://www.liputan6.com.