(1) Setiap orang, pada umumnya, pernah mengalami suasana hati yang baik dan suasana hati yang buruk. (2) Akan tetapi, seseorang yang menderita gangguan bipolar memiliki ayunan perasaan yang ekstrem dengan pola perasaan yang mudah berubah secara drastis. (3) Suatu ketika, seorang pengidap gangguan bipolar bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). (4) Namun, saat suasana hatinya berubah buruk, ia bisa sangat depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri.

(5) Suasana hati meningkat secara klinis disebut sebagai mania atau pada saat posisi terendah disebut hipomania. (6) Individu yang mengalami episode mania juga sering mengalami episode depresi atau episode campuran pada saat kedua fitur mania dan depresi hadir pada waktu yang sama. (7) Episode ini biasanya dipisahkan oleh periode suasana hati normal. (8) Akan tetapi, pada beberapa individu, depresi dan mania mungkin berganti dengan sangat cepat yang dikenal sebagai rapid-cycle.

(8) Episode mania ekstrem kadang-kadang dapat menyebabkan gejala psikosis, seperti delusi dan halusinasi. (9) Episode mania biasanya dimulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. (10) Sementara itu, depresi cenderung berlangsung lebih lama.

Diadaptasi dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_bipolar

(1) Lembaga Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi garam natrium kurang dari dua gram per hari. (2) Hal ini dilakukan sebagai upaya preventif terhadap penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kelebihan mengonsumsi garam. (3) Sayangnya, banyak orang yang pada kenyataannya mengonsumsi garam lebih dari itu setiap harinya.

(4) Padahal, kelebihan konsumsi garam dapat meningkatkan jumlah natrium dalam sel sehingga keseimbangan cairan terganggu dan pembuluh darah arteri akan menyempit yang mengakibatkan jantung harus memompa darah lebih kuat. (5) Kondisi ini akan mengakibatkan tekanan darah meningkat atau yang sering disebut hipertensi. (6) Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah arteri di sekitar ginjal. (7) Selain itu, bisa menyebabkan pembuluh darah melemah dan mejadi keras. (8) “Pembuluh darah arteri yang rusak ini tidak mampu menyuplai cukup darah ke ginjal. (9) Inilah sebabnya hipertensi adalah penyebab utama gagal ginjal,” kata Ira, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), seperti dikutip dari situs UM Surabaya.

Diadaptasi dari https://kesehatan.kontan.co.id/